Produk premium Toyota, Lexus, akan kehilangan mahkotanya dan berada di belakang pesaingnya di pasar mobil mewah di Amerika Serikat sampai akhir 2011 sebagai dampak dari gempa dan badai tsunami (11 Maret lalu). Penutupan sejumlah pabrik di Jepang yang memproduksi semua model, kecuali SUV RX350 Sport, sulit bagi Lexus bisa mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di Negeri Paman Sam.
Kondisi ini disampaikan General Manager Lexus Amerika Utara Mark Templin, seperti dikutip The Wall Street Journal, Senin (18/4/2011) ini. "Momentum ini akan berlangsung beberapa waktu. Padahal, saat ini kami sudah dalam posisi yang tepat untuk penjualan, begitu juga dengan anggaran," tambah Templin.
Dalam tiga bulan pertama ini, penjualan Lexus turun sampai 4,4 persen, meski pasar mobil secara keseluruhan naik. Di antara merek mobil-mobil mewah, Lexus kini tergelincir di urutan ketiga di belakang BMW dan Mercedes. Kondisi ini telah melemahkan Toyota dalam beberapa tahun terakhir, ditambah dengan rentetan kasus recall, termasuk recall yang dialami tahun lalu terhadap beberapa model Lexus.
Yang paling parah, dengan terjadinya kecelakaan yang menimpa seorang petugas patroli jalan raya California dan tiga anggota keluarganya ketika sedang mengendarai Lexus ES. Pemicunya, pedal gas menyangkut di karpet.
Menurut analis otomotif di Amerika, terjunnya penjualan Lexus membuka pintu bagi BMW AG, Daimler AG, Audi-Volkswagen, dan General Motors untuk meraih pelanggan baru di segmen mobil mewah. Padahal, Lexus butuh waktu 10 tahun sejak masuk Amerika pada 1990 untuk menyalip pesaingnya itu.
Hingga bulan ketiga 2011, penjualan Cadillac naik 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Begitu juga dengan Mercedes dan BMW, untuk menarik konsumen, mereka memberi insentif kepada dealer.
Baca Juga Mercy ML350, SUV Tangguh Semewah Sedan
0 komentar:
Posting Komentar