Serangan Jantung di Pagi Hari Lebih Mematikan
Risiko kematian selalu tinggi ketika terjadi serangan jantung. Namun jika terjadi pada pagi hari, serangan jantung 20 persen lebih berisiko memicu kematian dibandingkan serangan jantung yang terjadi di waktu-waktu lain sepanjang hari.
Berbagai penelitian sebelumnya memang menunjukkan bahwa serangan jantung lebih sering terjadi pada pagi hari. Meski begitu, belum ada yang membandingkan risiko kematian akibat serangan jantung yang terjadi pada waktu-waktu tertentu termasuk di pagi hari.
Baru-baru ini, para peneliti dari National Center of Cardiovascular Disease di Spanyol berhasil mengaitkan risiko kematian dengan waktu terjadinya serangan jantung. Serangan jantung yang terjadi antara pukul 6 pagi hingga tengah hari paling mematikan dibandingkan pada waktu lainnya.
Peningkatan risiko kematian pada serangan jantung yang terjadi di pagi hari cukup tinggi, yakni seitar 20 persen. Diduga, pemicunya adalah sistem hormonal dan metabolisme yang mengalami peningkatan aktivitas pada pagi hari setelah bangun tidur.
Peningkatan tekanan darah di pagi hari juga diyakini juga ikut mempengaruhi meski pendapat ini masih kontroversial. Sebab penelitian terbaru di Harvard Medical School menunjukkan, jam biologis manusia justru membuat tekanan darah turun ke titik terendah pada pagi hari.
Penelitian tersebut melibatkan 811 pasien serangan jantung yang dirawat di berbagai rumah sakit di kota Madrid, antara tahun 2003-2009. Dikutip dari Dailymail, Jumat (29/4/2011), sebagian besar partisipan mengalami infark myokardiak, yakni serangan jantung yang dipicu penyumbatan pembuluh darah yang berkepanjangan.
Sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu, sebagian besar partisipan yakni 269 orang mengalami serangan jantung antara pukul 6 pagi hingga tengah hari. Sisanya, 240 orang mengalaminya antara tengah hari hingga pukul 6 sore, 161 antara pukul 6 sore hingga tengah malam dan 141 antara tengah malam hingga pukul 6 pagi.
0 komentar:
Posting Komentar