Ukuran Pinggang Lebih Akurat Prediksi Penyakit Jantung
Ahli kesehatan telah sepakat bahwa obesitas (kegemukan) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Tetapi ukuran pinggang ternyata lebih akurat untuk memprediksi kematian jantung ketimbang berat badan.
Beberapa studi telah menemukan bahwa indeks massa tubuh (BMI) berhubungan dengan risiko kematian akibat penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya.
Namun menurut analisis baru dalam Journal of American College of Cardiology, ukuran pinggang menyediakan cara yang jauh lebih akurat untuk memprediksi kemungkinan pasien jantung meninggal pada usia dini karena serangan jantung atau penyebab lainnya.
Peneliti menemukan bahwa jantung pasien dengan rasio lingkar pinggang-panggul besar atau ukuran pinggang besar, lebih besar dari 35 inci (89 cm) untuk wanita atau 40 inci (101,6 cm) untuk laki-laki, 70 persen lebih mungkin meninggal dibandingkan pasien dengan pinggang yang lebih kecil.
Dan tentunya kombinasi pinggang besar dan BMI tinggi menaikkan risiko kematian bahkan menjadi lebih besar lagi.
"Yang paling penting adalah distribusi lemak, lebih dari apa pun," kata peneliti utama, Fransisco Lopez-Jimenez, MD, seorang ahli jantung di Mayo Clinic, di Rochester, Minnesota, seperti dilansir CNN, Selasa (3/5/2011).
Menurut Jean-Pierre Despres, Ph.D., direktur penelitian di Quebec Heart and Lung Institute di Laval University, di Quebec City, studi baru ini memberikan bukti lebih banyak tentang kekurangan BMI dalam menilai risiko jantung.
"Jika Anda mengukur BMI, Anda tidak menilai bentuk tubuh dan Anda tidak menilai distribusi lemak tubuh. Saya tidak mengatakan bahwa BMI tidak berguna, hanya saja kita perlu mengetahui bahwa BMI adalah total kolesterol dari lemak. Kita tahu bahwa ada kolesterol baik dan buruk, juga ada lemak baik dan buruk," kata Despres.
BMI juga tidak membedakan antara lemak dan otot, tambah Despres. Ia menjelaskan, jantung pasien yang menjalani gaya hidup mungkin akan mengalami penurunan BMI karena mereka kehilangan massa otot, sementara pasien penyakit jantung yang menjadi lebih aktif sebenarnya bisa menambah berat badan dan meningkatkan BMI karena mereka menambahkan massa otot.
Mengapa ukuran pinggang atau lemak perut lebih berbahaya?
Lemak di perut cenderung menjadi tanda lemak visceral atau lemak yang mengumpulkan sekitar organ di perut. Lemak ini dapat mempromosikan resistensi insulin dan kolesterol tidak sehat, dan juga dapat meningkatkan peradangan.
"Genetika memainkan peranan 'sangat kuat' untuk menentukan apakah berat badan menumpuk di sekitar pinggang," ujar Despres.
0 komentar:
Posting Komentar