Kebingungan Orangtua Bisa Bantu Bayi Belajar Bicara

img

Pernahkah Anda tiba-tiba bingung menjelaskan suatu hal sehingga harus mengeluarkan gumaman seperti 'ummm' dan 'aaah'? Menurut penelitian, ternyata gumaman karena kebingungan itu justru bisa membantu bayi belajar bicara.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Universitas Rochester, New York. Para peneliti meneliti tiga kelompok anak yang berusia 18-30 bulan.

Saat diteliti, setiap anak didudukkan di paha ayah atau ibunya di depan komputer. Komputer lalu menunjukkan gambar-gambar yang cukup familiar untuk mereka seperti bola atau buku dan gambar yang kurang dikenal.

Para bayi itu kemudian mendengarkan suara orangtua mereka saat mengucapkan obyek yang dilihat di komputer. Saat sang ayah atau ibu, bingung dan mengeluarkan suara 'ummm' dan 'aaah', si bayi secara insting langsung melihat pada gambar yang kurang dikenal ketimbang gambar yang familiar. Ia merasa gambar itu tiba-tiba penting.

Dilansir Daily Mail, penelitian itu menunjukkan balita menggunakan ucapan kebingungan orangtua mereka yaitu 'ummm' dan 'ahhh' sebagai sinyal kalau ada kata penting yang perlu diikuti. Sehingga saat itu, balita akan membuka telinga lebar-lebar untuk mengetahui kata apa yang sebenarnya akan diucapkan.

"Tapi melalui penelitian ini, kami bukan bermaksud menyuruh orangtua menjadi sengaja susah bicara. Kami hanya ingin mereka tahu kalau kebingungan kata yang kerap terjadi saat bicara itu, boleh-boleh saja. Pemakaian kata 'umm' dan 'aaah' itu justru bisa jadi informatif," jelas salah satu peneliti Celeste Kid.

Profesor dari Universitas Rochester yang juga ikut dalam penelitian ini, Richard Aslin menambahkan, balita bisa mendapatkan banyak informasi untuk diproses di otak saat mereka mendengarkan orang dewasa bicara, termasuk kata-kata yang selama ini belum pernah didengar.

Bayi justru akan sulit belajar bicara, jika dia harus menunggu satu kata baru diucapkan dan mencari tahu sendiri apa artinya. "Semakin banyak prediksi atau kebingungan yang dilakukan orangtua saat berkomunikasi, semakin mudah juga bayi bisa memahaminya," jelas Aslin.

Sebuah studi lain juga menunjukkan bahwa bayi belajar bicara dari orangtua yang cepat memberi respon pada ucapan mereka. Dilansir BBC, studi tersebut dilakukan oleh Michael Goldstein dan timnya dari Franklin & Marshall College di Pennsylvania, Amerikat Serikat.

Goldstein meneliti bayi yang berusia delapan bulan dan ibu mereka saat keduanya bermain bersama. Dalam tahap pertama, peneliti memonitor seberapa sering bayi mengeluarkan suara yang vokal, seperti oohhh, ahhh, dan bagaimana ibu mereka beraksi atas setiap suara tersebut.

Saat itu, peneliti mengatur respon yang harus dilakukan para ibu. Setengah dari para ibu diizinkan memberikan respon pada suara bayinya dengan tersenyum, mendekatkan diri dan menyentuh bayi. Setengah sisanya, tidak boleh melakukan itu.

Setelah dilihat, bayi yang berada dalam kelompok pertama, ucapan dan perkataannya lebih berkembang dengan cepat. Ucapan para bayi tersebut lebih banyak mengandung suku kata dan kosonan dibanding bayi yang ada di kelompok kedua.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Copyright © 2011 Portal Berita Terbaru designed by Cara & Cepplux. Qecak Media