Gigi Susu Dipakai untuk Membangun Istana Banyak mitos mengatakan gigi susu yang tanggal harus dibuang dengan cara-cara tertentu. Di Inggris, ribuan gigi susu justru dikumpulkan untuk membangun istana yang mengingatkan bahwa gigi susu bisa jadi sumber stem cell selain plasenta.
Proyek ini digagas oleh ilmuwan dari Imperial College London, Prof Sara Rankin dan dibantu oleh seniman Inggris Gina Czarnecki. Gigi-gigi tersebut nantinya akan direkatkan satu sama lain dengan resin dan serat fiber, hingga membentuk sebuah istana.
Bangunan dari gigi susu itu nantinya akan ditampilkan dalam pameran di Bluecoat, Liverpool pada Desember 2011 serta di Science Museum London awal 2012. Menurut Prof Rankin, proyek ini mengingatkan bahwa gigi susu bisa lebih bermanfaat daripada dibuang atau ditanam seperti yang dianjurkan dalam mitos.
Manfaat yang yang dimaksud tentu saja bukan untuk dijadikan bahan bangunan seperti dalam pembuatan istana raksasa tersebut, melainkan sebagai sumber stem cell (sel punca) alternatif. Selama ini sumber sel punca yang banyak digunakan adalah plasenta dan lemak hasi operasi pengurusan badan.
Teknologi stem cell merupakan temuan mutakhir di dunia kesehatan yang memungkinkan 1 sel untuk dikembangkan menjadi jaringan tertentu untuk mengatasi berbagai gangguan pada manusia. Di antaranya untuk menumbuhkan kembali tulang yang patah, menyembuhkan gangguan jantung dan bahkan kanker.
"Proyek seni ini ditujukan untuk membangun kesadaran di kalangan anak muda tentang peluang-peluang biomedis dan pertentangannya dengan nilai-nilai sosial kebudayaan," ungkap Prof Rankin seperti dikutip dari ScienceDaily, Jumat (1/4/2011).
Gigi susu adalah gigi yang dimiliki anak-anak, yang tumbuh sejak usia 4-6 bulan. Gigi yang berjumlah 20 buah tersebut bukan gigi permanen sehingga akan mulai tanggal dengan sendirinya pada usia sekitar 6 tahun, lalu digantikan gigi permanen yang jumlahnya 32 buah.
0 komentar:
Posting Komentar