5 Mitos Metabolisme
Agar mudah menurunkan berat badan, sistem metabolisme tubuh harus berjalan dengan fungsi yang optimal. Sayangnya, ada beberapa mitos metabolisme yang sering dianggap benar dan dapat menyesatkan. Apa saja?
Dilansir dari Askmen, Selasa (21/9/2010), berikut 5 mitos tentang metabolisme yang sering dipercaya kebenarannya:
1. Mitos, makan sebelum tidur dapat meningkatkan lemak tubuh
Mitos metabolisme yang paling sering dianggap benar adalah makanan yang dimakan sebelum tidur secara otomatis akan diubah menjadi lemak. Pada kenyataannya, penentu apakah makanan berubah menjadi lemak tubuh atau tidak adalah asupan kalori total selama seharian penuh, bukan hanya makanan yang dimakan pada malam hari.
Orang boleh-boleh saja makan sebelum tidur, hanya saja perhatikan kalori yang Anda masukkan ke dalam tubuh. Jangan sampai kalori yang Anda konsumsi melebihi kebutuhan kalori harian tubuh, karena konsumsi makanan kalori tinggi inilah yang biasanya memicu penumpukan lemak di malam hari.
2. Mitos, makan lebih sering akan mempercepat metabolisme
Mitos lain yang umum adalah bahwa makan lebih sering akan meningkatkan metabolisme. Bahkan, ada beberapa orang yang menganggap bahwa makan enam kali sehari dapat mempercepat metabolisme, tapi hal tersebut adalah informasi yang salah.
Intinya yang harus diingat, metabolisme akan meningkat setiap kali menyantap makanan. Peningkatan ini dipengaruhi oleh seberapa banyak makanan mengandung karbohidrat dan lemak yang Anda makan.
3. Mitos, diet rendah karbohidrat dapat menurunkan lemak dengan lebih cepat
Ketika Anda memulai diet rendah karbohidrat, pembakaran dalam tubuh untuk menghasilkan energi digantikan oleh cadangan lemak yang disebut ketosis. Banyak orang percaya bahwa hal ini dapat mempercepat pembakaran lemak.
Tapi hal tersebut tidaklah benar. Diet rendah karbohidrat memang mengontrol rasa lapar, tetapi dalam sistem metabolisme tidak membawa pengaruh apapun. Bahkan, jika Anda diet karbohidrat terlalu lama, bisa menurunkan metabolisme karbohidrat karena merupakan makronutrien utama yang mempengaruhi kelenjar tiroid.
4. Mitos, karbohidrat dan lemak tidak boleh dimakan bersamaan
Banyak orang yang percaya bahwa menghindari makan karbohidrat dan lemak secara bersamaan dapat menurunkan berat badan secara efektif. Keyakinan ini berasal dari anggapan bahwa bila karbohidrat yang digunakan untuk energi dan lemak dikonsumsi pada saat yang sama, maka lemak akan segera beralih menjadi lemak tubuh.
Padahal seharusnya orang lebih peduli dengan keseimbangan total energi. Jika seseorang menyantap makanan dan tubuh membutuhkan energi, maka tubuh akan menggunakan apa saja yang tersedia, baik dari karbohidrat maupun lemak. Memang benar karbohidrat digunakan lebih dulu, tetapi bila karbohidrat tidak memenuhi kebutuhan energi, maka tubuh akan mengambilnya dari lemak.
Satu-satunya waktu untuk menghindari pengonsumsi karbohidrat bersamaan dengan lemak adalah sebelum dan setelah olahraga. Hal ini karena pada saat tersebut, lemak akan memperlambat sistem pencernaan tubuh serta mengurangi penyerapan karbohidrat oleh sel-sel otot.
5. Mitos, metabolisme akan menurun secara otomatis dengan pertambahan usia
Alasan utama yang memperlambat metabolisme ketika Anda tumbuh tua adalah hilangnya massa otot. Tapi jika Anda rutin melakukan olahraga dan latihan beban, maka hal tersebut dapat dicegah sekaligus dapat menurunkan berat badan.
Anda mungkin akan mengalami penurunan metabolisme kecil dari waktu ke waktu, tetapi bila Anda tetap berolahraga dan makan dengan benar, maka masalah penurunan metabolisme tidaklah menjadi hal yang besar.
0 komentar:
Posting Komentar