Diet Jadi Sia-sia Jika Metabolisme Tubuh Tidak Lancar
Metabolisme bagi kebanyakan orang diartikan sebagai perputaran makanan dan minuman yang masuk ke tubuh lalu diolah menjadi protein, lemak dan energi yang selanjutnya sisa pembakarannya dikeluarkan dalam bentuk urine, keringat atau feses.
Perputaran atau metabolisme itu harus lancar sehingga tidak ada makanan atau minuman yang tidak berguna bagi tubuh, begitu juga dengan proses pengeluarannya. Susah buang air besar (BAB) adalah salah satu ciri metabolisme tubuh tidak lancar.
Dengan metabolisme tubuh yang lancar pemasukan dan pengeluaran kalori berjalan stabil. Nah, metabolisme inilah yang membuat tubuh menjadi ideal dan sehat karena tidak banyak kelebihan lemak yang nyangkut di tubuh.
Jika metabolisme tubuh lancar sebenarnya orang tidak perlu terlalu ketat melakukan diet. Tapi yang terjadi saat ini jika seseorang mengalami kelebihan berat badan hanyalah memikirkan diet untuk mengurangi lemak, karbohidrat atau kalori yang boleh dikonsumsinya.
Padahal salah satu faktor penting penentu keberhasilan program diet adalah metabolisme tubuh orang tersebut. Tapi tak banyak orang yang memikirkannya. Namun metabolisme tubuh yang lancar juga dipengaruhi gaya hidup yang baik seperti tidak malas bergerak atau makan terlalu banyak.
Menurut para ahli diet menjadi sia-sia jika metabolisme tubuh tidak lancar. Maka itu sebaiknya ketahui dulu fakta metabolisme agar diet makin lancar.
Dikutip dari Howstuffworks, Sabtu (23/10/2010) ada beberapa hal mengenai metabolisme yang sebaiknya diketahui sebelum melakukan diet, yaitu:
1. Metabolisme tidak bisa diubah, tapi bisa dipengaruhi
Metabolisme adalah cara tubuh memproses makanan dan minuman yang dikonsumsi untuk diubah menjadi protein, lemak dan energi. Seseorang tidak bisa mengontrol metabolisme secara langsung, tapi seseorang dapat mengontrol makanan apa saja yang dikonsumsi, berapa jumlahnya dan aktivitas fisik yang dilakukan. Ketiga faktor ini akan mempengaruhi proses metabolisme tubuh.
2. Tingkat metabolisme setiap orang berbeda-beda
Untuk mengetahui seberapa cepat atau lambatnya metabolisme disebut dengan Basal Metabolic Rate (BMR). Nantinya nilai BMR ini akan disesuaikan dengan kebutuhan kalori dan jumlah olahraganya sehingga sesuai dengan kondisi tubuh orang tersebut. BMR adalah mengukur berapa banyak kalori yang dibakar saat tidak melakukan apa-apa, kondisi ini dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, genetik, massa otot dan faktor lingkungan.
3. Olahraga meningkatkan metabolisme
Pada dasarnya semakin aktif seseorang maka akan semakin banyak kalori yang dibakar, hal ini menunjukkan bahwa olahraga akan mempengaruhi kemampuan metabolisme tubuh. Tubuh hanya menggunakan sekitar 10 persen kalori yang berasal dari makanan untuk memproses makanan tersebut, karenanya harus diimbangi dengan olahraga.
4. Massa otot yang besar berarti metabolismenya cepat
Massa otot bisa membuat seseorang menjadi kuat sehingga mambantu membakar kalori. Beberapa studi telah menemukan bahwa ketika latihan kekuatan untuk meningkatkan massa otot ditambakan dalam rutinitas olahraga mingguan bisa mendorong laju basal metabolisme.
5. Tidur yang cukup akan menyehatkan metabolisme
Sebuah studi yang dilakukan University of Chigago menemukan ketika seseorang tidak cukup tidur akan mengganggu sistem endokrin tubuh, termasuk metabolisme. Kondisi ini akan mempengaruhi kadar gula darah dan proses penyimpanan energi di dalam tubuh
0 komentar:
Posting Komentar