Cara Mengecek Kemampuan Bicara Anak Sesuai Usia Orangtua terkadang bingung karena pada usia tertentu anaknya belum bisa berbicara. Hal ini membuat orangtua bertanya apakah kondisi tersebut masih terbilang normal atau justru menandakan adanya gangguan.
Ike R Sugianto, Psi, seorang psikolog anak menuturkan untuk mengetahui apakah anak mengalami gangguan bicara atau tidak perlu diperhatikan tahapan dari perkembangan bicara anak. Berikut ini tahapan perkembangan bicara dan bahasa yang dialami anak yaitu:
Usia 0-6 bulan
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Cooing (suara yang tidak beraturan)
- Menoleh ke sumber bunyi atau berhenti menangis kalau mendengar suara
- Adanya kontak mata untuk mengikuti gerakan benda
- Berbicara pada bayi dengan penuh atensi
- Menggunakan intonasi yang menarik
- Berkomunikasi misalnya bermain cilukba atau bernyanyi saat melakukan aktivitas bersama seperti pada waktu makan, mandi atau ganti popok.
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Babbling atau pengulangan suku kata yang sama seperti mamama atau bababa
- Meningkatnya pemahaman atas kegiatan sehari-hari
- Ada echolalia (membeo) mulai dari 3-5 kata
- Memberikan respons pada ocehan yang dikeluarkan si kecil
- Menggunakan kalimat pendek dengan tempo lambat dan 1 bahasa
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Mengenali nama sendiri
- Memahami instruksi sederhana seperti kiss bye atau dagh-dagh
- Kata pertama sebanyak 5-6 kata
- Memberikan tanda pada setiap tindakan
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Memahami 10-20 kata termasuk nama-nama orang
- Menyebutkan nama obyek dari foto atau gambar
- Mulai menggunakan kalimat yang terdiri dari 2 kata
- Mulai mengungkapkan keinginannya seperti 'minta' atau 'permen'
- Mampu bertanya dengan kalimat sederhana seperti 'mana bola?'
- Menggunakan bahasa non-verbal seperti menunjuk, bersenandung atau bernyanyi
- Memberikan lagu sederhana atau kata yang berulang-ulang
- Menjelaskan apa yang sedang ditonton si kecil
- Memberikan pujian
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Memahami pertanyaan dan perintah sederhana
- Memahami instruksi yang lebih luas
- Lebih banyak menggunakan penggabungan dua kata dan menggunakan kalimat yang lebih panjang (3 kata)
- Anak menunjuk dirinya sendiri dengan nama
- Mulai menggunakan kata negatif seperti 'tidak pergi' atau 'jangan'
- Memahami minimal 50 kata
- Bertahan mengikuti aktivitas selama 6-7 menit
- Memperluas penggunaan kata baru
- Memperjelas arti suatu kata dengan menggunakan bahasa tubuh dan intonasi
- Menggunakan percakapan sederhana
- Merangsang anak dengan pertanyaan sederhana lalu tunggu respons dari anak selama 10 detik
- Membaca buku dengan kalimat yang berulang-ulang dan sederhana
- Memberikan permainan dengan istruksi seperti 'Pegang hidung' atau anggota tubuh lainnya
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Memahami 400-800 kosa kata
- Mampu menyebutkan nama depan
- Bisa menggabungkan antara kata kerja dan kata benda
- Mampu menyebut 7 anggota tubuh
- Mulai bisa membedakan barang berdasarkan bagian atau fungsinya seperti 'mana yang punya roda' atau 'yang mana yang bisa dipakai untuk makan'
- Bisa memahami konsep besar dan kecil
- Membaca cerita dan menjawab pertanyaan sederhana
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Paling sedikit mampu menyebutkan 1 warna
- Sering berbicara waktu bermain atau saat sedang sendiri
- Bisa menceritakan sebuah cerita sederhana
- Bisa menggunakan 3-4 kalimat
- Memahami kalimat seperti 'Coba tunjuk yang mana bintang'
- Memahami 900-1.500 kosa kata
- Menggunakan kata tanya seperti mengapa dan apa
- Mulai menggunakan kalimat yang terdiri dari 3-4 kata
- Membicarakan kegiatan sehari-hari
- Bermain dengan teman sebayanya
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Mamahami 1.500-2.000 kosa kata
- Memahami kata jika, karena atau siapa
- Menggunakan 4-5 kata dalam satu kalimat
- Mulai menggunakan struktur bahasa yang rapi
- Memberikan artikulasi yang lebih jelas
- Mampu mengikuti perintah 2-3 langkah
- Mengunjungi kebun binatang atau sebuah pertunjukkan
- Berbicara dengan kalimat atau membacakan cerita yang lebih panjang
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Memahami 2.500-2.800 kosa kata
- Mendefinisikan obyek berdasarkan fungsinya
- Terkadang masih bingung antara kemarin, dulu atau besok
- Mampu bertukar informasi, bisa menjawab telepon dan menghubungkan cerita
- Menggunakan 5-6 kata dalam satu kalimat
- Mendengarkan apa yang diucapkan anak
- Memberi kesempatan bagi anak untuk mengutarakan perasaannya
- Gangguan pendengaran
- Gangguan pemrosesan sensorik
- Kelainan organ bicara
- Bingung bahasa (bilingual)
- Selective autism
- Perkembangan otak yang kurang optimal
- Indikasi adanya gangguan yang lebih serius seperti keterbelakangan mental atau gangguan spektrum autis.
Untuk mengetahui apakah ada gangguan tersebut atau tidak, orangtua bisa melakukan beberapa pemeriksaan seperti ke dokter THT dan pemeriksaan tumbuh kembang dengan ahli terapis wicara, psikolog, psikiater, dokter anak.
"Jika memang diketahui adanya gangguan, maka pemilihan terapi yang diberikan sangat tergantung dengan faktor terkait tersebut dan juga kondisi anak," ujar Ike yang juga pendiri Potentia Center dalam rilis seminar Identifikasi Gangguan Perkembangan yang diterima detikHealth, Jumat (1/4/2011).
Meski demikian ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua dan guru yaitu:
- Memperbanyak waktu untuk bermain bersama
- Mengikuti minat dan masuk ke dalam dunia anak, baru secara perlahan mengarahkan anak
- Menggunakan 1 bahasa terlebih dahulu sehingga anak tidak bingung
- Menggunakan tempo bicara yang sedang
- Menggunakan kalimat pendek seperti 1-2 kata
- Memperbanyak ekspresi yang seru seperti 'Wow ! Oh-oo'
- Meminta respons timbal balik dari anak mulai dari hal yang bisa dilakukannya seperti tos, cium atau mengangguk
- Memberikan jeda 5 detik antar kalimat pengulang
- Menggunakan alat bantu visual.
0 komentar:
Posting Komentar