Buang Puntung Rokok ke Laut Bikin Ikan Semaput
Kadang perokok suka membuang puntung rokoknya sembarangan, salah satunya adalah ke laut atau sungai. Namun hal sepele ini bisa sangat berbahaya bagi makhluk hidup yang ada di laut yaitu ikan.
Saat ini ada 5,6 triliun penduduk dunia yang merokok per tahunnya, dan sekitar 4,5 triliun membuang puntung rokoknya ke luar setelah selesai merokok. Kebiasaan ini sebaiknya dihentikan karena bisa berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup sekitar.
Semua sampah memang bebahaya, tapi puntung rokok yang dibuang merupakan salah satu sampah terburuk karena mengandung 4.000 bahan kimia yang sebagian besar berbahaya dan sangat beracun. Bahan-bahan beracun tersebut ada yang secara alami sudah terdapat di tembakau dan ada juga yang ditambahkan dalam pembuatan rokok.
Studi yang dipimpin oleh Eli Slaughter dari San Diego State University Graduate School of Public Health dan hasilnya sudah dipublikasikan dalam jurnal Tobacco Control ini berusaha menemukan jenis racun yang bisa merugikan tersebut.
Slaughter dan tim mematahkan sampah rokok dalam 3 kategori yaitu filter rokok yang tersisa, filter rokok yang terbakar dan filter rokok yang tidak terbakar yang semuanya mengandung bahan kimia. Sampel ini lalu direndam dalam 2 liter air dengan jumlah putung rokok yang berbeda-beda. Setelah 24 jam puntung rokok diangkat dan dimasukkan beberapa ikan.
Dalam studi ini peneliti memilih dua jenis ikan yaitu ikan topsmelt dan fathead minnow. Slaughter dan tim mencari nilai LC50, yaitu limit konsentrasi dari puntung rokok dalam air yang bisa membunuh 50 persen sampel.
Dari ketiga potongan rokok itu diketahui filter yang masih mengandung tembakau adalah bagian yang paling mematikan dengan nilai LC50 sebesar 1 puntung rokok per liter. Hasil ini cukup mengagetkan para peneliti, seperti dikutip dari Ecocentrics.Time.com, Senin (9/5/2011).
Peneliti mengungkapkan hampir seluruh bagian rokok berbahaya, bagian filter rokok yang menahan rokok terbakar sempurna juga mengandung bahan kimia, dan bagian ujung dari rokok yang terbakar kemungkinan masih mengandung aseton, formaldehid, benzena, hidrogen sianida dan argon.
Meskipun risiko yang mungkin ditimbulkan rendah namun harus tetap memperhitungkan faktor bioakumulasi. Konsentrasi dari racun ini akan meningkat jika ikan yang besar mengonsumsi ikan-ikan kecil di perairan sehingga jumlah bahan kimia yang terakumulasi di dalam tubuh meningkat dan masuk dalam rantai makanan.
Untuk mencegah kematian ikan dan bertambahnya jumlah bahan kimia beracun sebaiknya hentikan kebiasaan melempar puntung rokok ke laut atau sungai. Dan cara terbaik untuk mengindari hal tersebut adalah dengan berhenti merokok sama sekali.(detikhealth)
0 komentar:
Posting Komentar