Perempuan Malam Lebih Jarang Kena Kanker Kulit
Risiko bekerja di malam hari adalah gangguan pola tidur, yang kadang-kadang diikuti penyakit-penyakit yang lebih serius misalnya diabetes dan gangguan jantung. Namun pada perempuan, sering kerja malam justru mengurangi risiko kanker kulit.
Makin sering 'digilir' untuk masuk malam, perempuan makin aman dari risiko kanker kulit khususnya jenis kanker melanoma. Risiko untuk terkena kanker kulit berkurang justru karena ada gangguan pada pola tidur dan jam biologis yang disebut circadian rythm.
Gangguan pada pola tidur menyebabkan produksi hormon melatonin di otak berkurang. Hormon melatonin merupakan hormon yang mengatur jam biologis, termasuk memicu rasa kantuk pada waktu-waktu tertentu dan membuat orang akan terjaga pada waktu yang lain.
Pada orang dengan pola tidur yang normal, melatonin sebenarnya punya efek menghambat pertumbuhan kanker. Namun pada perempuan yang pola tidurnya terganggu, kadar melatonin yang rendah ternyata juga mengurangi risiko kanker tetapi hanya jenis kanker kulit.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian di Brigham and Women's Hospital yang melibatkan 68.336 perempuan. Melalui pengamatan secara berkelanjutan selama 18 tahun, para peneliti mencatat 10.799 kasus kanker kulit di antara para partisipan.
Hasil analisis menunjukkan, perempuan yang selama 10 tahun selalu digilir untuk masuk malam punya risiko 44 persen lebih rendah untuk mengalami kanker kulit. Dari berbagai kanker kulit yang risikonya berkurang, pengaruh paling besar teramati pada jenis kanker kulit melanoma.
"Meski melatonin bermanfaat bagi individu yang pola tidurnya teratur, hormon ini juga ada manfaatnya ketika kadarnya berkurang meski terbatas hanya pada perempuan dengan pola tidur tidak teratur," ungkap sang peneliti, Dr Eva Schernhammer seperti dikutip ScienceDaily, Jumat (4/3/2011).
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang menyerang sel penghasil melanin atau pigmen pemberi warna gelap pada kulit. Melanoma ganas termasuk jenis kanker kulit yang cukup mematikan, dengan kontribusi sekitar 75 persen dari jumlah kematian akibat semua jenis kanker kulit.
0 komentar:
Posting Komentar