Tak Perlu Fobia dengan Lemak

lemak

Lemak memang bisa bikin gemuk, tapi tak perlu sampai fobia dengan lemak apalagi sampai benar-benar menghindarinya. Kadar lemak yang tepat tetap dibutuhkan tubuh agar tetap sehat.

Lemak merupakan molekul-molekul alam yang tak dapat larut dalam air. Hal inilah yang menyebabkan jika orang terlalu banyak makan lemak akan menjadi gemuk.

Tapi lemak juga berfungsi sebagai sumber tenaga, membantu penyerapan vitamin dan pertumbuhan sel. Maka jumlah lemak yang tepat tetap dibutuhkan oleh tubuh.

"Zaman sekarang lemak memiliki konotasi negatif, sehingga banyak orang yang fobia untuk memakannya. Tapi ini adalah pendekatan yang salah," ujar dr Ratna Djuwita Hatma, MPH, perwakilan dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), dalam acara Workshop bertajuk 'Pentingnya Peran Lemak Esensial Bagi Tumbuh Kembang Anak' di Menteng, Jakarta, Kamis (6/5/2010).

Menurut dr Ratna, tubuh memerlukan makanan dengan komposisi seimbang, termasuk juga lemak. Komposisi seimbang yang dimaksudkan yaitu karbohidrat sebesar 50-60 persen, protein 15-20 persen, lemak 30 persen, vitamin A, B1 B2, B3, B6, B9, B12, D, E dan mineral.

Nah, ternyata lemak yang dibutuhkan oleh tubuh adalah sebesar 30 persen. Kadar 30 persen ini harus terdiri dari 3 jenis lemak, yaitu saturated fatty acid (lemak jenuh atau SAFA), monounsaturated fats acid (lemak tak jenuh ikatan tunggal atau MUFA) dan polyunsaturated fatty acid (lemak tak jenuh ikatan ganda atau PUFA).

Dari 30 persen itu, kadar masing-masing lemak harus seimbang. SAFA dibutuhkan sebesar 7-10 persen dari kebutuhan lemak, MUFA sebesar 12 persen dan PUFA 10 persen. Atau dengan rasio kasar perbandingannya adalah 1:1:1.

"Namun, yang menjadi masalah adalah konsumsi lemak jahat SAFA pada masyarakat Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kadar lemak lainnya," ujar dokter yang juga dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

Menurut dr Ratna, kebanyakan masyakat Indonesia salah mengonsumsi lemak. Rasio antara SAFA, MUFA, dan PUFA bisa mencapai 4:1:1.

Hal inilah yang berbahaya bagi kesehatan, karena SAFA merupakan lemak jahat yang bila berlebihan bisa menyebabkan berbagai macam penyakit terutama yang berkaitan dengan kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, dan hiperkolesterol.

Seperti dilansir dari healthcastle, lemak jenuh atau SAFA banyak terdapat dalam makanan seperti daging merah, susu kaya lemak, telur, dan segala macam makanan yang digoreng.

Sedangkan lemak tak jenuh ikatan tunggal atau MUFA banyak terdapat pada kacang-kacangan seperti kacang tanah, walnut, almon, alpukat dan minyak zaitu.

Dan lemak tak jenuh ikatan ganda atau PUFA banyak terdapat pada ikan laut dalam seperti salmon, tuna, tenggiri, dan kakap, minyak sayur yang tidak dipanaskan terlalu tinggi, kacang-kacangan, tempe, tahu, tauge, minyak kelapa, dan alpukat.(detikhealth)

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Copyright © 2011 Portal Berita Terbaru designed by Cara & Cepplux. Qecak Media