Punya banyak teman memang menyenangkan, tapi jangan lupa untuk istirahat. Sebuah penelitian menunjukkan seseorang yang banyak bergaul justru lebih banyak mengalami masalah susah tidur dibandingkan si pemalu yang kurang bersosialisasi.
Fakta ini terungkap dalam sebuah eksperimen yang dilakukan Center for Military Psychiatry and Neuroscience di Walter Reed Army Institute of Research, Maryland. Publikasinya telah dimuat dalam jurnal Sleep edisi terbaru.
Dalam eksperimen tersebut, peneliti melibatkan 48 relawan yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama dikondisikan untuk selalu bertemu dengan banyak orang selama 36 jam dalam sehari, sedangkan kelompok yang lain diisolasi dari pergaulan.
Sebelumnya para relawan juga menjalani tes kepribadian untuk membedakan jenis kepribadian introvert (tertutup) dan esktrovert (terbuka). Ternyata 2 faktor yakni jenis kepribadian dan kondisi lingkungan berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengatasi masalah susah tidur, terutama pada kelompok yang selalu bertemu banyak orang.
Ketika banyak berinteraksi dengan lingkungan, seluruh para relawan pada kelompok tersebut sama-sama mengalami gangguan tidur. Namun dibandingkan yang introvert, relawan yang cenderung ekstrovert lebih susah mengatasi gangguan tersebut.
"Kepribadian ekstrovert lebih rentan mengalami gangguan tidur ketika berada dalam lingkungan yang sibuk secara sosial," ungkap Dr Tracy Rupp, salah satu peneliti yang terlibat seperti dikutip dari Telegraph, Senin (1/11/2010).
Peneliti menduga, interaksi sosial bagi seorang yang ekstrovert menyebabkan kelelahan di bagian otak yang mengatur siklus tidur. Sebaliknya pada seorang yang introvert bagian ini relatif tidak terlalu terpengaruh oleh faktor lingkungan dan sosial.
0 komentar:
Posting Komentar